Skip to main content

PERTEMUAN BIARAWAN-BIARAWATI MUDA SEDUNIA

PERTEMUAN BIARAWAN-BIARAWATI MUDA SEDUNIA
Roma, 15-19 SEPTEMBER 2015.

15 SEPTEMBER 2015

Pertemuan para biarawan-biarawati muda sedunia, dalam rangka Tahun Hidup Bakti secara resmi dibuka dengan doa bersama di pelataran Basilika Santo Petrus yang dipimpin oleh Kardinal Josè Rodriguez Carballo, OFM; yang adalah Sekretaris Uskup Agung. Biarawan-biarawati yang hadir sekitar 4000 peserta yang berasal dari berbagai penjuru dunia.

Ada pun tema pada pertemuan tersebut adalah: ”SVEGLIATE IL MONDO, Vangelo, Profezia, Speranza”, yang secara leteral berarti Bangunkan Dunia, dengan Injil, Kenabian, dan Pengharapan.

Dalam homilinya, Kardinal Josè mengajak para biarawan/biarawati agar berani dan teguh dalam kesetiaan menghidupi Injil agar mampu membangunkan dunia. Dibutuhkan jawaban yang pasti agar mampu membangunkan dunia dan jangan terbuai slogan ada masanya untuk hari esok. Dibutuhkan kesetiaan pada hal-hal yang kecil, kesetiaan dalam hidup doa, kemauan yang kuat untuk mengenal Yesus, dan kehendak yang kuat untuk melaksanakan tuntunan Roh. Dengan demikian kita akan mampu mengambil langkah yang melawan arus zaman, suatu langkah kenabian.

IMG 28091Mari menyalakan kembali sinar kasih akan Kristus melalui kesatuan yang mendalam denganNya, seperti ranting pada cabang agar mampu menghidupkan kembali semangat pengorbanan total kepada Tuhan.

Karena itu jangan takut! Setialah!

Tidak akan berkurang iman kalian, karena sebagaimana Ia pernah menjanjikan kepada Geremia: “Aku ada bersamamu untuk melindungimu (Jer 1,8).

16 SEPTEMBER 2015

Setelah melakukan antrian yang cukup panjang untuk memasuki Aula Paolo VI, dan dengan sedikit guyuran hujan, akhirnya seminar pertama dilangsungkan setelah doa pagi bersama di aula tersebut. Ada empat pembicara hari ini yang membahas tentang panggilan kristiani.

Kardinal Joao Braz de Aviz, yang adalah Prefektur dari Hidup Bakti, dengan tema utamanya Svegliate il Mondo: Vangelo, Profezia dan Speranza, mencoba membuka pandangan para biarawan/biarawati tentang keesensialan panggilan hidup kristiani.

Setiap orang yang dibaptis dipanggil untuk menjadi pengikut kristus, lalu para biarawan/wati?

Para biarawan/wati adalah mereka yang menjawab panggilan kristiani dengan kharisma khusus dalam mengikuti Yesus. Para biarawan/wati mengikuti kharisma pendiri yang adalah rahmat Allah. Jadi ibaratnya biarawan/biarawati adalah anggur baru dalam kantong yang baru.

Menghidupi secara radikal nilai-nilai injil itu ditujukan untuk semua orang kristiani tetapi bagi mereka yang memilih hidup bakti adalah menjanji saksi dan bukti nyata dari Injil Yesus sendiri tengah-tengah umat karena hidup bakti menjadi Injil Yesus yang hidup dan tanda kenabian bagi para umat dan gambaran akan pengharapan setiap orang kristiani dalam keabadian kelak.

Kardinal Josè Rodriguez Carballo, OFM, yang berbicara tentang panggilan dalam Perjanjian Baru, secara khusus dari Yoh 1, 38-39, membahasa secara khusus bahwa jawaban akan panggilan Tuhan itu secara khusus bagi setiap orang. 

Artinya bahwa panggilan hidup bakti adalah suatu jawaban khusus dari masing-masing orang. Patut di ingat bahwa panggilan itu ada karena inisiatif Yesus sendiri, Yesus adalah pemeran utama dalam panggilan kita dan panggilan itu secara cuma-cuma alias gratis. Karena itu merupakan suatu rahmat. Karena itu ada tiga tahap dalam panggilan yaitu: Yesus lewat, melihat dan memanggil. Jadi ada konteks pertemuan yang biasanya dalam hal-hal sehari-hari atau sederhana. Panggilan kita mengandung misi, yang utama adalah mengikutiNya. Tetapi selalu respek dengan kebebasan kita terhadap panggilan tersebut.

Panggilan bukanlah suatu profesi/pekerjaan, kita dipanggil untuk mengikuti seseorang yang real yaitu Yesus, bukan idea. Karena itu kita harus selalu mengacu kepadaNya. Panggilan itu selalu personal, Dia tahu akan kelemahan dan kelebihan kita, tetapi Dia mau memakai kita untuk misiNya. Panggilan bukanlah paksaan tetapi jawaban bebas akan tawaran kasih Allah sendiri. Kasih itu tidak pernah ada unsur paksaan.

P. Fabio Ciardi, OMI berbicara tentang spiritualitas para pendiri itu seperti Pensil di tangan Tuhan. Kharisma bukanlah karya pendiri tetapi karunia Roh yang dengan perkembangan waktu terealisasikan sesuai konteksnya. Kadang kala kharisma itu bertentangan dengan ide awal, karena kharisma pada dasarnya adalah karya Roh yang mengarahkan ke mana Allah berkenan. Karena itu kita harus setia pada kharisma tetapi juga berani menyerahkan segalanya pada tuntunan Allah sendiri dan RohNya.

Pada akhirnya panggilan itu lahir di dalam dan untuk Gereja, sudut pandang eklesiologia menurut Sr. Mary Melone, SFA. Tidak pernah ada panggilan jika tidak ada yang menerimanya. Kita melihat bahwa Gereja sendiri merupakan kumpulan orang-orang yang terpanggil akan iman yang sama. Jadi di satu sisi panggilan kita lahir di dalam Gereja tetapi juga berfungsi untuk melayaninya. Karena itu panggilan selalu terjalin erat dengan komunitas.

Tanpa komunitas tidak akan ada panggilan dan panggilan tidak akan berfungsi jika tidak bisa melayani komunitas.


  • Bagi konfrater yang ingin mengikuti atau mengunduh dokumen-dokumen dalam berbagai bahasa dari setiap pertemuan silahkan kunjungi situs: giovaniconsacrati.cheumin-neuf.fr


Visto 1633 volte
Pubblicato
18 Agosto 2017
Blog
Condividi
Logo saveriani
Sito in costruzione

Portale Unico dei Saveriani in Italia

Stiamo finalizando la nuova versione del portale

Saremmo online questa estate!

Ti aspettiamo...

Versione precedente del sito